Selasa, 11 November 2008

Living Foods

Pernah suatu ketika saya mendapat kesempatan untuk hidup di sebuah keluarga di Swiss, orang menyebut sebagai negara kaya, tapi sebenarnya hidup orang di sana juga susah, karena harga jauh lebih tinggi dibanding negara sekitar, seperti Italia, Perancis, Jerman dan Belanda. Tapi bukan itu yang ingin saya ceritakan, pengalaman yang membuat saya heran karena. pikiran saya, mungkin sama dengan kita semua, kalau orang asing (barat) selalu makan daging. Hal itu sama sekali tidak benar, mereka makan seimbang antara sayuran dan daging, pluas buah tentu saja.

Ini bukan terjadi di Swiss yang terkenal sebagai negara yang mahal. Hampir semua orang kulit putih (maaf, bukan maksud rasis) di Eropa dan Amerika, mereka memiliki budaya yang hampir sama. Di meja makan mereka selalu tersedia makanan yang seimbang antara makanan pokok, sayur dan daging (atau ikan). Dan yang aneh, mereka selalu menyediakan salad, yang terbuat dari berbagai sayuran mentah ditambah minyak Zaitun. Pertama kali mau makan rasanya aneh, masak harus makan sayuran mentah semua. Tapi setelah menikmati, ternyata enak, tidak pernah ada keluhan sakit dari orang yang memakan salad yang semua terbuat dari sayur mentah.

Lalu mengapa di Indonesia, kita justru bangga makan daging? Rasanya kurang wah kalau belum ada daging di atas meja, ini bukan hanya di Jawa, di suku lain selalu berusaha menyajikan daging untuk para tamu, sementara sayur selalu masak, yang sayur mentah disembunyikan untuk sendiri. Sebetulnya banyak macam kuliner Indonesia yang terbuat dari sayuran mentah, semisal Karedok, Trancam, Lalapan dll.

Di hampir semua suku di Indonesia, memiliki kebiasaan untuk makan sayur mentah, bisa langsung dimakan atau dengan variasi menurut daerahnya. Sunda terkenal dengan makanan mentah dan mereka juga sehat-sehat saja, justru mereka memiliki popupasi terbesar di Jawa. Kita juga punya tradisi makan trancam, dan lainnya, tapi mengapa sekarang sudah jarang kita lihat orang makan trancam?

Atau coba perhatikan dalam keluarga kita, berapa kali dalam seminggu disajikan masakan sayur mentah? Kemudian berapa kali disajikan sayur berkuah dan berapa kali disajikan makanan kering saja?

Kebanyakan jawaban adalah, jarang, sayur berkuah, ya hampir setiap hari ada, tapi lihat keluarga kita, anak-anak lebih menyukai makanan kering yang selalu digoreng dengan tambahan penyedap rasa. Kadang justru banyak anggota keluarga yang tidak suka makan sayur, apalagi yang mentah. Membiasakan anak makan sayur mentah sejak dini menjadi tantangan baru bagi kita.

Sayur mentah adalah makanan paling sehat, karena semua zat masih ada di dalam sayuran. Enzim sayuran sangat berguna untuk pencernaan dan beberapa bumbu membantu untuk pencegahan penyakit serta memperkuat tubuh. Saran dari ahli adalah supaya kita memasak sayur tidak sampai 40 derajat celcius, karena kalau diatas itu, banyak zat yang berguna bagi tubuh akan larut dan hilang.

Sayur dan buah segar adalah living foods, atau makanan yang hidup, dia menyegarkan kehidupan kita, sisa makanan bisa langsung diuraikan di tanah, biji yang tersisa masih bisa untuk hidup kembali untuk menjadi generasi makanan kita selanjutnya.

Mulailah kembali makan sayuran dan buah-buahan untuk menjaga kesehatan tubuh kita, menjaga supaya kulit semakin segar dan awet muda.

Salam sehat selalu . . ..
Nana

Tidak ada komentar: